Rp. 80.500
Kopi wine dihasilkan dari proses natural (proses kering) yang lebih panjang. Jika dalam proses natural ceri (kulit merah) kopi dijemur bersama biji kopi secara utuh selama dua pekan hingga sebulan, maka untuk menciptakan kopi wine prosesnya memakan waktu 30—60 hari. Lama waktunya tergantung seberapa terik matahari bersinar. Penyimpanan ceri kopi dalam proses fermentasi ini pun harus di tempat khusus, yang jauh dari bau-bauan atau aroma lain yang bisa mempengaruhi rasa kopi. Setelah difermentasi, kopi dijemur, kemudian difermentasi lagi dan dijemur lagi. Begitu seterusnya sampai terasa kopi wine benar-benar matang.
Proses Kopi Wine
Proses Pengolahan kopi wine dimulai dari biji yang tidak dikupas kulitnya dan dilakukan penjemuran serta fermentasi tiga kali hingga selesai. Berikutnya mengupas kulit kopi dengan alat penggiling kopi, untuk mendapatkan kopi lalu dijemur kembali. Kopi Arabika wine sudah di uji oleh Cupper Team di laboratorium bahwa kopi tersebut tidak mengandung alkohol. Kopi ini memiliki nilai Cupping Score sebesar 86,25. Nilai tersebut nilai yang cukup tinggi dalam tester cupping kopi. Kadar air wine coffee rata-rata 9.08% (SNI), kadar abu rata-rata 4.5% (SNI) dan kadar alkohol 0% (Dairobbi, 2017).
Salah satu syarat utama suatu jenis kopi bisa diproses wine adalah ketinggian tanaman kopinya. Semakin tinggi pohon kopi ditanam, semakin banyak getah yang menempel di ceri kopinya. Getah pada ceri kopi ini yang kemudian memberikan efek terhadap aroma wine pada kopi. Kopi wine yang enak dan segar, ditanam di atas 1.500 mdpl. Untuk menyeduh kopi wine pun tidak bisa sembarangan. Takaran air dan panasnya air harus benar-benar dihitung. Menyeduh kopi wine dengan menggunakan driper V60, jika kopinya 12 gram, airnya 150 ml.
Vendor | : TOKEDO |
SKU | : |
Berat Produk | : 250 gram |
Dimensi | : 0 cm x 0 cm x 0 cm |