Rp. 25.500
TOKEDO Robusta Gayo merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffee canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika.
Meski semakin banyak penikmat kopi yang mengenali berbagai jenis kopi, namun tidak sedikit pula yang ternyata masih tidak mengetahui perbedaan kopi arabica dan robusta. Yang penting pahit, kata beberapa orang. Padahal citarasa kopi tidak sesederhana itu, namun lebih kompleks dan kaya. Rasa kopi umumnya ditentukan banyak hal, mulai dari jenis atau varietasnya, lokasi penanamannya, lingkungan sekitarnya, serta pengolahan bijinya. Itu sebabnya, meski berjenis sama, rasa kopi Gayo dengan Toraja misalnya, memiliki aroma dan flavour yang berbeda. Kopi sendiri memiliki jenis beragam yakni Arabica, Robusta, Liberica hingga Excelsa. Dari ragam tersebut, Arabica dan Robusta adalah varietas terbesar yang ada di Indonesia dan digunakan di sebagian besar coffee shop atau kedai kopi.
Robusta Gayo, biji kopinya berbentuk lebih bulat dan seringkali lebih besar. Kopi robusta bisa ditanam pada ketinggian di bawah 1.000 meter permukaan laut dengan suhu antara 24 hingga 30 derajat Celsius. Tanaman kopi ini lebih kuat serta tahan penyakit. Adapun ciri khas paling kentara adalah tingkat kafein lebih tinggi, antara 1,7 hingga 4 persen sehingga lebih pahit, dan keasamannya rendah. Harga kopi robusta lebih murah karena rasa kopi varietas ini nyaris sama. Memang ada juga kopi robusta yang enak, namun sulit dijumpai. Rasa yang muncul dari racikan kopi Robusta cenderung memiliki aroma cokelat, kacang-kacangan dan tanah. “Robusta bisa tiga kali panen dalam satu tahun, hal ini karena ditanam di suhu rendah, maka bisa cepat panen,” .
Vendor | : TOKEDO |
SKU | : |
Berat Produk | : 250 gram |
Dimensi | : 0 cm x 0 cm x 0 cm |