Peunayong

Sejarah Gampong Peunayong merentang jauh hingga masa Sultan Iskandar Muda, pada masa itu merupakan wilayah yang secara khusus diperuntukkan untuk persinggahan para traveler dari berbagai belahan dunia.  Alkisah, Sultan memberlakukan pengamanan khusus di wilayah ini demi menjamin kenyamanan para traveler manca (Eropa, Tiongkok, Arab dll). Di wilayah ini pula Sultan Iskandar Muda juga sering mengadakan perjamuan khusus untuk tamu-tamu dari negara lain.

Nama desa ini berasal dari kata Peumayong yang kira-kira berarti tempat berteduh. Sebab di masa Sultan Iskandar Muda wilayah ini dipenuhi pepohonan hingga ke daerah Ujong Peunayong (sekarang gampong Lampulo), di bawah pepohonan itu lah para traveler sering melepas lelah dan berteduh. Kata peumayong kemudian berubah pengucapan menjadin peunayong.

Gampong ini telah mengalami pemekaran menjadi 5 desa yaitu : gampong Mulia, , gampong Laksana, gampong Lam Dingin, Gampong Keuramat dan gampong Lampulo.

Di wilayah gampong Peunayong terdapat pusat kuliner yang cukup populer bernama Rex Peunayong dengan beragam sajian makanan sate seperti Sate Matang dan Sate Padang.